Secara tak
sengaja,
Kubaca anggaran
di koran jajakanku pagi ini
Tentang surga
yang hendak mereka bangun
Tempat kerja
bermandikan kebahagiaan dunia
Aku terhenyak
melihatnya
Tak terbendung
jumlahnya
Akupun berceloteh
panjang lebar kepada ibuku
Ketika ia membalutkan
obat merah murahan di lututku
Karna lututku
terserempet kendaraan bermotor ketika aku bekerja
Kau tahu apa
reaksinya?
Berapa jumlahnya
pun ia tak tahu
Karena ekor
bilangan angka dibelakangnya terlalu panjang
Untuk ia artikan
dalam sebuah nominal
Oh iya
Aku baru ingat !
Duduk di bangku
sekolahpun
Belum pernah
dienyamnya
Tak kurang dari 1
trilyun mak
Aku mengartikan
pada ibuku
Ia masih tak
mengerti
berapa jumlah
yang hendak mereka hamburkan
biar kuperjelas
pada ibuku
kalau dibuat naik
haji se kabupaten cukup mak
ia hanya
mengeleng-gelengkan kepala
karena menabung
seumur hidup pun
belum mampu
mencukupi biayanya
kusudahi saja
pikirku tentang mereka
karna tak kan
mengubah apa yang ada
mungkin hanya
do’a dan beberapa bulir air mata
agar mereka tak sekedar
bicara tapi membuktikan mulut besarnya
corner
warungku
Saturday, 6:54 pm 5/ 14 / 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar