Jumat, 27 April 2012

kusebut hunian baru


Secara tak sengaja,
Kubaca anggaran di koran jajakanku pagi ini
Tentang surga yang hendak mereka bangun
Tempat kerja bermandikan kebahagiaan dunia
Aku terhenyak melihatnya
Tak terbendung jumlahnya
Akupun berceloteh panjang lebar kepada ibuku
Ketika ia membalutkan obat merah murahan di lututku
Karna lututku terserempet kendaraan bermotor ketika aku bekerja
Kau tahu apa reaksinya?
Berapa jumlahnya pun ia tak tahu
Karena ekor bilangan angka dibelakangnya terlalu panjang
Untuk ia artikan dalam sebuah nominal
Oh iya
Aku baru ingat !
Duduk di bangku sekolahpun
Belum pernah dienyamnya
Tak kurang dari 1 trilyun mak
Aku mengartikan pada ibuku
Ia masih tak mengerti
berapa jumlah yang hendak mereka hamburkan
biar kuperjelas pada ibuku
kalau dibuat naik haji se kabupaten cukup mak
ia hanya mengeleng-gelengkan kepala
karena menabung seumur hidup pun
belum mampu mencukupi biayanya
kusudahi saja pikirku tentang mereka
karna tak kan mengubah apa yang ada
mungkin hanya do’a dan beberapa bulir air mata
agar mereka tak sekedar bicara tapi membuktikan mulut besarnya


                                                                                    corner warungku
Saturday, 6:54 pm 5/ 14 / 2011

 # saya menuliskannya ketika ada perencanaan pembangunan gedung anggota DPR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar