Sabtu, 21 April 2012

A letter to iyas


Hari ini, saya patut berbangga diri memiliki seperti sahabat seperti dia. Di usianya yang baru menginjak sembilan belas tahun ia memutuskan untuk menikah. Saya benar-benar kagum terhadapnya. Saya belum tahu pasti mengapa ia memilih menikah si usia muda. Tapi InsyaAlloh ia mencari ridho Alloh agar tidak terjerumus pada fitnah.

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلً
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’ : 32)

Terus terang ada rasa bahagia dan haru ketika ada seorang teman yang menikah terlebih karena ingin menjauhi zina. Ya, hanya sedikit orang yang mempunyai pemikiran seperti ia.



Banyak orang bilang, menikah banyak membutuhkan pertimbangan. Memang. Masalah financial, mental, Masih kuliah, belum punya pekerjaan yang mapan dan sederet alasan lain sehingga mengurungkan niat orang untuk menyegerakan menikah. Keputusan menikah bukan hanya dilandasi oleh maslah duniawi. Lebih dari itu mencari ridho Alloh harus diutamakan lebih dari apapun. Teman saya ini sudah membuktikannya. Ah, mungkin saya terlalu banyak bertele-tele. Tapi teman sungguh saya salut kepadamu, bangga terhadap keberanianmu. Dan bersyukur pada Alloh kau mengambil keputusan yang yang luar biasa. Do’aku teman, Barakalahu laka wa barakallahu alaika...wa jamaa bainakuma fi khair. Semoga Alloh selalu memberkahimu dalam suka dan duka.


-          Fahrunissa –
        Pojok ruang tamu, 08 april 2012
                        09:45 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar